Dalam rangka pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan salah satu kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh staf dosen, maka Pusat Studi Pengelolaan Sumber Daya Hayati, Universitas Gadjah Mada, didukung oleh Balai Penelitian tanaman Jeruk dan Buah Sub-Tropika, Malang, dan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, bersama-sama mengadakan sarasehan on-line pada tanggal 8 Juli 2020 jam 09:00 sampai dengan 11:00 WIB dengan judul : “Manajemen Produk Primer dan Pemanfaatan Produk Turunan Jeruk untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh di Era New Normal”. Peserta yang mendaftar dalam kegiatan sarasehan on-line ini cukup banyak, berasal dari berbagai instansi dan dari berbagai daerah di Indonesia. Secara umum peserta berasal dari kalangan peneliti, dosen, mahasiswa, petani dan masyarakat umum lainnya. Pelaksanaan kegiatan ini juga didukung oleh mahasiswa peserta KKN-PPM Periode 2 (Juni-Agustus) tahun 2020 Unit Kasihan B (YO203) di Yogyakarta serta staf IT Fakultas Pertanian UGM. Empat orang pembicara yang mengisi acara sarasehan on-line adalah Kepala Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika yaitu Dr. Ir. Harwanto M. Si., Kepala Pusat Studi Pengelolaan Sumber Daya Hayati UGM, yaitu Dr, Ir. Nugroho Susetya Putra M. Si. serta dua orang dosen dari Fakultas Biologi UGM yaitu Dr. Kumala Dewi MSc. St dan Dr. Endah Retnaningrum M. Eng. Moderator dalam sarasehan on-line ini yaitu Alan Soffan S.P., M. Sc., PhD. dari Fakultas Pertanian UGM. Sebagai pembicara pertama Dr. Ir. Harwanto M. Si. memaparkan tentang pentingnya buah jeruk bagi kesehatan tubuh, tidak hanya sekedar sebagai buah penyegar dan pelengkap menu makanan sehat, tetapi buah jeruk mengandung vitamin serta senyawa metabolit sekunder lain seperti hesperitin dan naringenin yang saat ini sedang banyak diteliti karena diyakini dapat meningkatkan imunitas tubuh terhadap serangan virus, termasuk virus Covid19. Dipaparkan juga bahwa keragaman buah jeruk yang ada di Indonesia sangat banyak dan dari Balijestro sudah dapat mengembangkan bibit tanaman jeruk serta metode budi daya yang tepat sehingga kualitas buah jeruk lokal tidak kalah dengan buah jeruk impor. Dr. Ir. Nugroho Susetya Putra M.Si. sebagai salah seorang yang menekuni bidang konservasi lahan pertanian menekankan bahwa orientasi aktivitas budidaya tanaman saat ini seharusnya tidak hanya menekankan pada pertimbangan ekonomi, namun juga pada pertimbangan kualitas produk, dalam artian bahwa produk memiliki kandungan zat bermanfaat yang tinggi namun juga bebas bahan pencemar. Untuk mencapai hal tersebut beberapa strategi yang diusulkan di antaranya yaitu menghindari penurunan kualitas lahan yang dapat dicapai dengan penggunaan pupuk hayati, menggunakan varietas unggul dan teknik budidaya yang tepat serta konservasi agensia hayati. Dari sisi fisiologi tumbuhan Dr. Kumala Dewi MSc. St. mamaparkan tentang fenomena pembentukan bunga dan buah pada tanaman jeruk, dimana untuk tanaman jeruk memerlukan masa vegetatif antara 2 – 5 th dan selanjujtnya faktor internal serta eksternal mempengaruhi inisiasi pembungaan dan perkembangan bunga serta buah. Proses gugur bunga pada tanaman jeruk umum terjadi dan hal ini dapat diatasi dengan manajemen pemupukan yang tepat pada saat vegetatif, sedangkan untuk menghindari buah muda yang rontok dapat diaplikasikan hormon giberelin. “Fruit thinning” atau buah sudah cukup berkembang tetapi kemudian rontok juga merupakan fenomena alami yang dapat terjadi salah satunya akibat adanya kompetisi asimilat diantara buah yang sedang berkembang. Pengurangan jumlah buah juga kadang kala disengaja dilakukan agar buah yang masih tinggal di pohon ukuran dapat menjadi lebih besar. Jeruk merupakan buah non-klimakterik dan produksi serta aktivitas etilen pada saat buah masak relatif kecil dibanding buah klimakterik, namun demikian penyeragaman warna buah jeruk yang sudah matang dapat pula diupayakan dengan aplikasi etilen. Selanjutnya Dr. Endah Retnaningrum M. Eng. yang memiliki keahlian di bidang mikrobiologi memaparkan tentang bakteri asam laktat yang dapat digunakan dalam pengelolaan kebun jeruk maupun dalam pemrosesan jus jeruk. Dijelaskan oleh Dr. Endah bahwa bakteri asam laktat dapat diaplikasikan dalam pengelolaan kebun jeruk karena bakteri tersebut dapat berfungsi sebagai plant growth promoting microorganism. Hal ini karena bakteri asam laktat mampu meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman, menghasilkan hormon atau biostimulan serta dapat berfungsi sebagai agen biokontrol serta menurunkan stress biotik maupun abiotik pada tanaman. Keberadaan bakteri asam laktat sebagai agen biokontrol menjadikan tanaman mampu meningkatkan respon imun terhadap cekaman biotik maupun abiotik yang dikenal dengan istilah “Systemic Acquired Resistance”. Terkait dengan produk turunan jeruk, bakteri asam laktat dapat dimanfaatkan dalam proses fermentasi bahan prebiotik yang bisa diperoleh dari jeruk diantaranya pektin, selulosa, lignin dan fruktooligosakarida. Setelah pemaparan materi dari keempat narasumber, dilanjutkan dengan tanya jawab dengan peserta sarasehan on-line selanjutnya sarasehan on-line ditutup dengan closing statement dari keempat narasumber. Acara sarasehan on-line diikuti secara aktif oleh peserta melalui link webex yang disediakan dan melalui lifestream channel you tube http://ugm.id/PSPSDHUGM. Jumlah peserta yang mengikuti melalui webex ada 158 dan yang menonton melalui channel youtube pada saat pelaksanaan sejumlah 1200 orang dan sehari selanjutnya tercatat sudah lebih dari 2500 orang yang menonton. Diharapkan materi sarasehan on-line tersebut bermanfaat bagi pengembangan budidaya jeruk di Indonesia, selain itu sarasehan on-line juga akan dijadwalkan secara berkala dengan topik-topik yang relevan sebagai aktivitas rutin Pusat Studi Pengelolaan Sumber Daya Hayati UGM.