Kenyataan menunjukkan bahwa pasar tradisional memiliki peran penting dalam menjaga perekonomian sektor riil paling bawah. Dari seluruh pelaku ekonomi yang terlibat di dalamnya sebagian besar merupakan golongan masyarakat menengah ke bawah. Sebagai contoh, peran pasar tradisional melalui para pelaku ekonomi mikro telah menjadikan Indonesia memiliki daya tahan yang sangat baik terhadap krisis sehingga terhindar dari krisis ekonomi global yang terjadi pada 2008-2009.
Kemampuan pasar pedesaan sebagai penggerak pertumbuhan dalam mengakselerasi kegiatan ekonomi di wilayah sekitarnya tidak akan lepas dari peran manajemen. Dalam hal ini manajemen berperan dalam mendukung kinerja pasar pedesaan sebagai pusat pertumbuhan wilayah dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tujuan umum kegiatan ini adalah untuk memberikan arahan dalam rangka mempercepat pembangunan pasar pedesaan. Tujuan khusus dilaksanakannya kegiatan ini adalah:
- Mengidentifikasi dan melakukan assessment terhadap sistem manajemen yang diterapkan di pasar pedesaan;
- Mengkaji kondisi SDM pasar pedesaan baik pengelola pasar, pedagang, dan SDM pendukung lainnya;
- Menyusun format pengelolaan (manajemen) pasar pedesaan dalam mengoptimalkan potensi pasar desa;
- Menyusun rekomendasi dalam rangka perbaikan manajemen dan peningkatan kualitas SDM pasar pedesaan.
Untuk mendukung kajian dilakukan pengambilan data yang meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan pengelola pasar, pedagang dan pembeli (konsumen) yang berbelanja di pasar lokasi penelitian. Total jumlah responden adalah 180 orang yang tersebar di 6 kabupaten yang meliputi: Kabupaten Aceh Besar, Propinsi Aceh; Kabupaten Belitung Timur, Propinsi Bangka Belitung; Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah; Kabupaten Demak, Propinsi Jawa Tengah; Kabupaten Malang, Propinsi Jaawa Timur; dan Kabupaten Konawe Selatan, Propinsi Sulawesi Tenggara.