Perekonomian masyarakat dapat ditingkatkan dengan melakukan berbagai kegiatan berbasis pada potensi lokal yang ada di setiap daerah. Salah satunya adalah dengan melakukan pembangunan di bidang pertanian secara terpadu, dengan melibatkan anggota masyarakat untuk bersinergi dalam memperbaiki kondisi perekonomian masyarakat pedesaan. Dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah tertinggal, Kementerian Desa PDTT bekerjasama dengan Pusat Studi Pengelolaan Sumber Daya Hayati (PSPSDH) UGM pada tahun anggaran 2017 melakukan kegiatan Pendampingan Kelompok Pertanian Organik.
Tujuan Kegiatan
- Perbaikan manajemen produksi untuk produk unggulan pertanian organik setempat.
- Membangkitkan kesadaran berkelompok dalam pengelolaan usaha pertanian.
- Membina dan memfasilitasi dalam informasi peluang pasar.
- Memfasilitasi Akses Permodalan usaha pertanian.
Sasaran Kegiatan Pendampingan adalah : Kelompok Peternak Sapi Sejahtera Mandiri di Kabupaten Lombok Timur.
- Program Penggemukan Sapi
Kelompok ini dibentuk dari anggota oleh anggota untuk anggota dan selama ini  telah menunjukkan langkah yang harmonis menuju keberhasilan bersama. Kelompok ini memiliki fasilitas kandang sapi terpadu, sebagai percontohan bagi kelompok peternak yang lainnya. Dalam organisasi kelompok peternak sapi telah disusun kesepakatan bersama dalam mengelola sapi miliknya, dan kontribusi anggota kepada organisasi kelompok dalam bentuk persentase (%) hasil penjualan sapinya. Pengelolaan dan pembersihan kandang selama ini telah dilakukan dengan baik sehingga kondisi kandang nampak selalu bersih. Kotoran sapi yang ada selama ini dimanfaatkan untuk pupuk tanaman pangan yang diusahakan oleh anggota kelompok. Pada masa-masa yang akan datang, kotoran sapi yang ada dapat dijadikan peluang bagi peternak untuk membangun instalasi bio-gas sebagai sumber energi yang dapat dimanfaatkan oleh anggota kelompok.
- Kegiatan pertanian organik
Kelompok peternak sapi ini juga aktif dalam usaha pertanian tanaman pangan seperti menanam padi, cabe, jagung dan usaha penggilingan padi (huller). Dengan ragam usaha tersebut memberikan inspirasi bahwa ada produk masing-masing bagian yang dapat dijadikan sumber daya pendukung bidang usaha lainnya. Limbah kotoran sapi selama ini dijadikan pupuk bagi tanaman yang diusahakan, tanpa menggunakan pupuk buatan pabrik.
Untuk mengolah hasil panenan, misalnya cabe, petani menjemur cabe sampai kering baru hasilnya dijual ke pasar. Usaha ini untuk memperpanjang umur cabe sehingga tidak busuk ketika disimpan. Tempat penjemuran menggunakan fasilitas yang tersedia di area penggilingan padi (huller)
- Kegiatan Budidaya Ikan Air Tawar
Sebagai upaya pemenuhan gizi keluarga dan meningkatkan penghasilan keluarga, banyak warga masyarakat yang memanfaatkan lahan di sekitar rumah tinggal sebagai kolam ikan air tawar. Namun usaha ini menghadapi kendala pada sektor pakan ikan yang harganya cukup mahal, sehingga kondisi tersebut telah menginspirasi untuk membuat pelet pakan ikan sendiri melalui penerapan teknologi tepat guna pembuatan pelet pakan ikan secara mandiri. Kondisi ini juga telah ditindak lanjuti dengan kemungkinan budidaya cacing tanah sebagai sumber bahan baku pembuatan pelet pakan ikan yang dicampur dengan bahan biomasa lainnya yang ada di lokasi. Dalam budidaya cacing tanah dapat dikembangkan produksi lanjut pupuk organik untuk tanaman pertanian.