• UGM
  • akademik
  • library
  • IT center
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Pengelolaan Sumber Daya Hayati
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Profil
    • Profil Singkat PSPSDH
    • Visi dan Misi
    • Tujuan dan Sasaran
    • Potensi PSPSDH
  • Struktur Organisasi
  • Bidang Kajian
  • Program Kerja
  • Beranda
  • Berita
  • Pemanfaatan Keong Mas di Malaka NTT

Pemanfaatan Keong Mas di Malaka NTT

  • Berita
  • 25 October 2016, 06.35
  • By : admin

      

Franciskus Xaverius Wagiman1), Jacqualine Arriani Bunga2), Witjaksono3),
Jefendi Hasiloan Sidadolog 4)
1)Fakultas Pertanian UGM, 2) Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM, Staf Politani Negeri Kupang, 3) Fakultas Pertanian UGM, 4) Fakultas Peternakan UGM
E-mail : 1) wagimanfx@ugm.ac.id, 2) jacqualinebunga@gmail.com  
 
Daya merusak, diapause dan mobilitas keong mas (Pomae canaliculata) pada berbagai kedalaman air. Penelitian dilaksanakan dilaksanakan di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur selama musim kemarau dan musim penghujan (Oktober 2014- Maret 2015). Kajian daya makan keong mas dilakukan terhadap bibit padi varietas Ciherang berumur tiga minggu.
Keong mas uji berukuran 11-20 mm, 21-30 mm dan 31-40 mm. Jumlah bibit dalam perlakuan 3,6,9,12,15,18 dan 21 bibit, diulang 5 kali. Banyaknya bibit yang dirusakkan keong mas ditabulasi dan diaanalisis. Keong mas ukuran 11-20 mm merusak bibit hingga 31,67%, ukuran 21-30 mm merusak hingga 64,76% dan ukuran 31-40 mm merusak hingga 97,38%. Ukuran keong mas berpengaruh terhadap tingkat kerusakan bibit padi pada saat pindah tanam.
Kajian diapause keong mas dilakukan di lima desa yaitu Desa Kamanasa, Wehali, Umakatahan, Harekakae dan sepanjang pematang setiap jarak 10 m. Hasil kajian menunjukkan keong mas berdiapause ketika sawah dalam keadaan kering. Kajian mobilitas keong mas dilakukan pada arena percobaan berupa lumpur dalam ember, yang ditanami 20 bibit padi. Perlakuan kedalaman genangan air yaitu tanpa genangan, separuh, sama tinggi dan dua kali tinggi cangkang keong mas, diulang 10 kali. Jarak tempuh mobilitas keong mas diukur rutin setiap 2 jam, selama hari. Mobilitas keong mas sangat terhambat pada lumpur tanpa genangan air. Mobilitas signifikan lebih tinggi pada keong mas juvenile daripada imago.
Implikasi hasil kajian ini adalah pengaturan kedalaman air genangan sawah merupakan teknologi yang tepat dan efektif untuk pengendalian hama keong mas. 
KEONG MAS Pomacea canaliculata
EKSPLOSI DI KAB. MALAKA TAHUN 2008 – SEKARANG 

                             

   Berburu keong mas, dan dimanfaatkan untuk pakan itik

   

Berita

  • Buah Jeruk dan Manfaatnya Dalam Meningkatkan Imunitas Tubuh di Era New Normal
  • Peningkatan Kinerja Pasar Pedesaan Melalui Perbaikan Sistem Manajemen dan SDM
  • Pengembangan Produk Unggulan Melalui Usaha Pertanian Berbasis Media Organik Di Kabupaten Daerah Tertinggal
  • Pengembangan Pasar Pedesaan Berbasis Sumberdaya Lokal dalam Peningkatan Daya Saing
  • Desain Pasar Desa Pembangunan Pasar Kawasan Pedesaan
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi

Sumber Daya Hayati

Universitas Gadjah Mada

Bulaksumur B7, Yogyakarta 55281
Telp & Fax (0274)555280
E-mail: pspsdh_ugm@yahoo.com

Link

© 2017 Pusat Studi Sumber Daya Hayati, Universitas Gadjah Mada